Interaksi dengan Al-Quran
بسم الله الرحمن الرحيم
خيركم من تعلم القران وعلمه
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.
Tahapan dalam berinteraksi dengan Al-Quran ada 3:
1. Qiro-ah (Membaca)
Pada tahap ini, kita dituntut untuk bisa 'baca'. Yap, hanya -membaca-, tanpa harus memahami makna.
من قرأحر فا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu senilai dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf, dan MIIM satu huruf.
[HR. At-Tirmizi no. 2910]
Masya Allah, dengan kita membaca saja, tanpa memahami maknanya, udah Allah kasih 10 kebaikan dari setiap huruf yang kita baca.
Taapi, jangan ngerasa cukup sampai disitu.
Saat kita sudah pandai dalam membaca, makharijulnya sudah mantap, ilmu tajwidnya udah keren serta bacaannya sudah lancar dan baik, Nabi menganjurkan kita untuk masuk ke tahap berikutnya, yaitu Tilawah.
2. Tilaawah (Membaca, Mengikuti/Menceritakan)
Dalam kata lain, tilawah yaitu membaca dengan makna.
Pada tahapan kedua ini, kita dituntut untuk bisa "membaca dan mendalami makna."
Tidak perlu banyak yang kita baca. Tetapi bagaimana caranya membaca 1 ayat, kemudian kita dapat menyelami makna dan mengamalkannya dalam kehidupan.
Dalam satu riwayat hadits Muslim (tapi saya lupa hadits nomor berapanya dan belum menemukannya lagi, jika ada yang tahu boleh dishare :))
Yang berbunyi, "Rasulullah menyampaikan, tidak akan pernah didapati oleh sekelompok orang yang berkumpul disalah satu Rumah Allah, mereka يتلون كتاب الله bertilawah Kitab Allah (Al-Quran).
Tilawah yang berarti membaca, membahas suatu ayat, kemudian menafsirkan dan mencoba untuk mengamalkan. Lalu mereka pelajari bersama, diskusikan dan pahami kandungannya, kecuali Allah turunkan ketentraman dalam jiwa-jiwa mereka."
Hmm.. coba bandingkan rasanya, saat kita:
- Membaca Al-Quran, hanya membaca saja.
- Membaca Al-Quran, dengan membaca artinya. Teruus baca tafsirnya dan dipahami. Nah, itu bakalan beda efek ke hatinya dibandingkan dengan saat kita 'hanya' membaca saja.
Betapa pentingnya, untuk kita membaca tak hanya sekedar baca. Tetapi juga memahami makna dari apa yang kita baca. Karena....... sekali lagi, saat kita tahu makna, itu bakalan beda efek/pengaruh ke hatinya.
-----------------Contohnya------------
Saat kita membaca tentang keutamaan Tahajjud misalnya, tapi gatau makna sesungguhnya karena cuman baca sekilas aja ttg keutamaannya. Itu tuu belum tentu tar malemnya kita bisa bangun Tahajjud.
Tapi... saat kita baca ayat tentang tahajjud, seperti yang ada di surat 17:79-81. Disana terdapat beberapa keutamaan, bagaimana dampak dari tahajjud bagi kehidupan daaan begitu banyak rahmat serta dekatnya pertolongan Allah bagi orang-orang yang bertahajjud. Maka, itu akan lebih mudah dalam menggerakkan hati kita untuk melakukan tahajjud.
----------------------------------------------
Keutamaan membaca Al-Quran dengan memahami makna:
1. Allah berikan ketentraman dalam jiwanya.
2. Rahmat Allah cenderung meliputi dirinya. Karena paham arti yang ia baca dan tahu akan maknanya. Maka hatinya akan cenderung tergerak untuk mengamalkan apa yang sudah ia pahami.
3. Malaikat ikut menyertai saat kita bertilawah. Menyaksikan, mendoakan dan memohonkan ampun. 4. Orang yang belajar Tilawah ia akan disanjung oleh Allah sepanjang ia belajar sampai selesai.
Masya Allaah. Tabaarakarrahman :')
Nah.. Ilmunya ini disebut dengan Tafsir, dan metode pengajarannya disebut dengan Tilawah.
Okaay, 2 tahapan sudah terlewati. Langsung masuk ke Tahapan terakhir.
Baca udah pandai, makna udah paham, dan cara mengamalkannya udah pinter. The Last, Tahfidz (Menghafal).
3. Tahfidz (Hafalan)
Pada tahap ini, Allah tawarkan bahwa Dia akan memudahkan kita dalam menghafal isi mushafNya sehingga kita mudah untuk membawanya pergi kemanapun dan dihadirkan kapanpun.
Allah jamin kemudahan menghafal Quran ini dalam surah 54 ayat ke 17, 22, 32, dan 40.
ولقد يسرنا القران للذكرفهل من مدكر
Allah sudah mudahkan Quran itu untuk diingat, dihafalkan. Maka adakah hatinya tergerak untuk menghafalkannya?
Keutamaan Penghafal Quran:
Allah akan pakaikan mahkota dan jubah kemuliaan bagi para penghafal Quran.
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan bahwa:
Pada hari kiamat didatangkanlah Al-Quran, kemudian berkata, "Wahai Rabb, pakaikanlah sesuatu kepadanya (ahlul Quran)" Maka, dipakaikanlah kepadanya mahkota kemuliaan. Kemudian berkata lagi. "Wahai Rabb, tambahkanlah kepadanya," maka dipakaikanlah kepadanya jubah kemuliaan. Kemudian berkata lagi, "Wahai Rabb, ridhoi lah ia," maka ia pun diridhoi.
[HR At-Tirmidzi, no. 2915].
Dan saat itu pula, Allah akan bertanya, dimanakah orangtuanya? Lalu Allah berikan mahkota kepada tangan anak tersebut yang kemudian anak itu pasangkan mahkota kemuliaannya kepada orangtuanya. Masya Allah, semoga kelak kita dapat mempersembahkan mahkota kemuliaan kepada orangtua kita :') Aamiin.
Allahummarhamnaa bil Quran.
Mungkin saat ini kita yang masih Allah hidupkan sedang Allah berikan kesempatan. Iyaa, kesempatan untuk menghafalkan ayat-ayatNya. Kesempatan untuk dapat menjadi Pantas mendapatkan Jubah dan Mahkota kemuliaan.
Wallahu 'alam
Bandung, 3 November 2017
Komentar
Posting Komentar